PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta

Evaluasi dan Konsolidasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik (PPIP) LIngkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian.




Kegiatan Evaluasi dan Konsolidasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik (PPIP) LIngkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian diselenggarakan di Hotel Loman Yogyakarta pada tanggal 22 Mei 2024. Hadir pada acara tersebut Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi Kementerian Pertanian, Kepala Biro Humas dan Informasi Puiblik Kementan, Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Pemimpin Redaksi MNC, Dewan Pers, dan Kepala BSIP Yogyakarta.

Dalam sambutannya Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA menyampaikan peserta evaluasi PPIP sebanyak 80 orang di lingkup BSIP. Capaian kinerja pada tahun 2023 BSIP telah meraih predikat Badan Publik Informatif, namun demikian tetap dilakukan upaya peningkatan PPIP lingkup UK/UPT menuju badan publik informatif. Disampaikan juga bahwa Kepala BSIP telah melaunching aplikasi sistem Informasi (SI) KATAM 4.0 menjadi SI SIAP Tanam (Sistem Informasi Adaptif Persiapan) Tanam. Aplikasi tersebut mendukung target Kementan meliputi peningkatan produksi pangan, peningkatan Indeks Pertanaman (IP), optimalisasi lahan rawa dan telah memuat informasi ketersediaan air di level kecamatan dan prediksi iklim. Kerjasama juga dilakukan BSIP dengan Kementerian PUPR, LAPAN, dan BRIN. Sebagai pengelola PPIP aplikasi SIAP Tanam agar dapat diviralkan dan dikoneksikan dengan SisCrop (SI Standing Crop), BPP kecamatan di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk panduan tanam.

Pembukaan acara Evaluasi PPIP lingkup BSIP dilakukan oleh Kabiro Humas dan IP Kementan Kuntoro Boga Andri, S.P., M.Sc, PhD yang menyampaikan Kebijakan Pengelolaan Informasi Publik Kementerian Pertanian. Implementasi UU KIP No 14/2008 berkorelasi dengan kinerja, persepsi dan pelayanan kepada publik, semua unit di Kementan telah menyediakan informasi secara terbuka yang dapat diakses oleh pengguna. Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik di Kementerian Pertanian selalu dilakukan untuk meningkatkan standar, diantaranya jaringan, infrastruktur komunikasi dan sumberdaya manusia untuk menjamin layanan kerja dan transparansi. Pengelola PPIP diharapkan dapat menjaga profesionalitas, menjaga citra dan memulihkan citra dan reputasi positif Kementan, dan mengelola sengketa informasi publik dengan bijak. Penanganan krisis informasi dapat dilakukan dengan bijak karena krisis selalu ada tapi dapat diimbangi dengan informasi kinerja, kapitalisasi informasi positif, capaian kinerja dan komitmen bersama.

Arahan TAM Mentan Bidang Komunikasi Imam Wahyudi, momentum saat ini adalah Golden Time untuk Kementan. Perbaikan kinerja Kementan dilakukan oleh seluruh unsur Kementan melalui peningkatan kapasitas komunikasi publik. Pengetahuan, pengalaman dan kompetensi untuk mensukseskan program pertanian dimaksimalkan untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholders. Informasi diserap, dikomunikasikan kepada publik untuk mendukung kesuksesan program Kementan. Selanjutnya perlu dilakukan upaya memperlebar intersection komunikator-komunikan. Kontekstual berita harus selaras antara pemegang informasi dan media penyampai informasi. Diuraikan juga tentang visi Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia, yang sudah diprediksi oleh media sejak tahun 2017 dengan topik liputan Krisis Pangan Dunia 2040. Ada 4 isu pertanian yang dapat diantisipasi dengan pendekatan SWOT terkait hal tersebut yaitu 1) Pasokan Pangan, upaya mengatasi melalui tiga program utama (PAT, Oplah padi gogo, pompanisasi), 2) Rantai Pemasaran, 3) Kultur dan kebiasaan, dan 4) Riset dan Pengembangan. Visi Menteri Pertanian, Indonesia sebagai pengekspor pangan tahun 2029, seluruh insan pelaku pertanian sebagai bagian dari upaya menjadikan RI superpower pangan dunia.

Pemaparan selanjutnya terkait Sistem Informasi Digital Yang terintegrasi (SIDT). Proses input, process dan output dikelola dalam satu sistem yang dapat dimanfaatkan oleh jurnalis, key leader dan tokoh masyarakat. Komunikator dapat memanfaatkan jurnalis sebagai komunikan untuk menyampaikan informasi kepada publik. Tiga hal yang menjadi prioritas dari pilihan komunikasi adalah elemen apa (what), dimana (where), dan bagaimana (how). Pembuatan Press Release melalui media dapat menggunakan Artificial Intellegent (AI) tanpa meninggalkan wisdom dengan target audience publik, tidak hanya untuk jurnalis.

Narasumber Yadi Hendriyana, Pemimpin Redaksi MNC Grup menyampaikan Hubungan Media dan Badan Publik. Isu pangan pada saat ini sangat penting, korelasi dengan media adalah untuk menjadikan publik aware dengan isu-isu pertanian. Indonesia adalah negara dengan kebebasan informasi luarbiasa dibanding negara lain, jumlah media di Indonesia diestimasi sebanyak 61.680 media. Isu-isu pertanian terkait impor pangan, ekspor beras berkurang, program Food Estate, informasi terkait kebijakan dan program Kementan perlu selalu diinformasikan melalui media publikasi khususnya media online. Pembicara dari Dewan Pers, Totok Suryanto menyampaikan Manajemen Krisis Pemberitaan dan upaya mengantisipasi isu-isu terkait kinerja institusi. Kiat-kiat yang dianjurkan diantaranya 1) Antisipasi sejak dini, menyiapkan tahapan proses dan penanganannya (SOP), 2) Public Relation-ship berjalan dan berteman dengan media berpengaruh, 3) Media sosial tidak cukup, tapi media sosial official harus ada sebagai rujukan, 4) Memastikan isu-isu utama organisasi, menyusun cara menghadapinya dan menetapkan skala prioritas. Prinsip yang dipegang pelaksana PPIP di bidang informasi public adalah Komunikasi, Kompetensi, dan Kolaborasi (K3).

Acara ditutup oleh Sekretaris BSIP yang menyampaikan komitmen PPIP dengan mengakselerasi model publikasi, inovasi pembuatan konten media sosial, bank data dan informasi dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di bidang humas dan pelayanan publik.